6 Jenis Kekuatan Politik dan Perannya

Jika berbicara tentang macam dan jenis kekuatan politik pasti tidak akan ada habisnya. Karena sejak manusia dilahirkan, mereka tumbuh sebagai makhluk sosial dan makhluk politis.

Pada hakikatnya, politik didefinisikan sebagai sebagai kegiatan yang didasarkan pada sebuah kepentingan yang menyebabkan salah seorang tunduk pada aturan atau perintah orang lain. Hal tersebut bisa disebut sebagai tindakan berpolitik, atau sifat tindakan yang politis. Di Indonesia sendiri ada berbagai jenis politik dan ada juga yang berbasis agama seperti penerapan asas politik Islam .

Politik dalam arti yang luas mencakup berbagai sistem pemerintahan suatu negara, beserta aparat, lembaga dan seluruh komponen masyarakat yang terstruktur untuk mencapai kepentingan bersama dalam suatu negara. Politik juga seringkali diidentikkan dengan posisi atau kekuasaan seseorang dalam pemerintahan.

Yang ada hanyalah perebutan kekuasaan dalam berpolitik,“yang kuatlah yang menang”, artinya macam dan jenis kekuatan politik menentukan pemegang kekuasaan. Namun, di Indonesia politik lebih ke arah demokrasi yang menjadi landasan  macam macam hukum di Indonesia yang berlaku saat ini . Berikut adalah hal-hal penting tentang macam dan jenis kekuatan politik.

1. Jenis-Jenis Kekuatan Politik di Suatu Negara

Jika macam dan jenis kekuatan politik dalam suatu negara tidak disertai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila yang ada di Indonesia maka sistem politik akan kehilangan kendali untuk mencapai sebuah kepentingan bersama. Sistem politik memiliki fungsi-fungsi yang harus dijalankan dengan baik agar proses pemerintahan dan politik suatu negara tidak mengalami kekacauan.

Fungsi-fungsi tersebut sangat bergantung pada kekuatan politik yang ada pada suatu negara, khususnya di Indonesia. Adapun kekuatan politik di Indonesia mempengaruhi arah kebijakan dan pemerintaahan suatu negara, antara lain terdiri dari jenis kekuatan formal dan informal.

2. Aktor Politik yang Mempengaruhi Kekuatan Politik

Aktor politik sebagai pemegang peran paling penting dalam sistem politik karena Ia berperan sebagai pelaku atau Author, serta pemegang kekuatan politik yang besar. Aktor di dalam sistem politik berperan untuk mempengaruhi arah pembuatan kebijakan suatu negara. Di Indonesia, aktor politik mempengaruhi apakah dampak positif dan negatif demokrasi lebih dominan yang negatif atau positif dirasakan masyarakat.

Aktor memiliki kepentingan secara pribadi untuk menggerakkan sistem politik. Ia adalah seorang yang pandai dan memiliki kualitas yang unggul dalam sebuah kelompok, seperti contoh seorang presiden yang mampu mengambil perhatian rakyatnya. Artinya presiden tersebut menjadi seorang aktor politik yang berkuasa, serta mampu mempengaruhi arah kebijakan.

3. Partai Politik

Sebelum memahami partai politik sebagai kekuatan negara, harus diketahui terlebih dulu menganalisa apa itu politik. Partai politik seperti sebuah badan yang dimiliki oleh aktor politik yang lebih berkuasa. Adanya partai politik seperti dinding kokoh sebuah benteng bagi aktor politik.

Partai politik memang tidak dapat mengubah kebijakan suatu negara secara langsung. Tetapi mereka memiliki kekuatan politik yang besar untuk menggiring opini massa, menyebabkan sebuah kekacauan, hingga mengubah arah kiblat masyarakat yang berujung pada perubahan kebijakan.

4. Jenis Kekuatan Politik Non-Formal

Kelompok dengan kekuatan politik non-formal adalah bagian dari golongan masyarakat madani atau civil society yang terbangun di masyarakat. Di dalam golongan non-formal sebenarnya juga terdapat aktor politik yang menggerakkan masing-masing golongannya untuk melek terhadap pentingnya peran kekuatan politik suatu negara. Golongan tersebut terdiri dari para cendikiawan, pengusaha, dan tokoh pemuka agama  yang mengerti sistem hukum Indonesia saat ini .

Cendikiawan atau para ilmuan memegang peran penting sebagai salah satu macam dan jenis kekuatan politik secara non-formal. Mereka sebenarnya memiliki peran untuk memilih, mengkritisi dan memberi saran kepada pihak-pihak yang berkuasa agar terbentuk sebuah sistem politik yang utuh. Mereka juga bisa membangun sebuah wacana dan pengetahuan melalui sisi akademis atau beberapa hal praktis untuk mengarahkan sikap berpolitik yang dari mencerminkan perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi .

Para pemilik modal juga menjadi golongan yang membangun kekuatan politik. Pemimpin golongan ini yang menjadi seorang aktor adalah sebagian yang benar-benar berhasil menjalani usaha dan bisnisnya di bidang ekonomi. Bahkan tak jarang saat ini, para pemilik modal juga menjadi bagian dari suatu partai dan membangun koalisi agar menjadi satu kekuatan politik yang besar. [AdSense-B]

Jika dilihat dari berbagai masalah yang muncul belakangan ini, agama menjadi topik populer dan sangat panas untuk dibicarakan. Tokoh pemuka agama yang menjadi aktor politik sebenarnya berperan untuk membangun dinding yang kokoh di masyarakat dan bersatu menjadi sebuah kekuatan politik yang aktif dalam sistem pemerintahan suatu negara. Namun, kebanyakan tokoh pemuka agama saat ini justru aktif dalam organisasi kepartaian di bidang politik yang memperebutkan kekuasaan pada sistem kenegaraan, serta hampir menghilangkan batas sebagai kekuatan politik non-formal dari civil society.

5. Lembaga Masyarakat dan Golongan Masyarakat Akar Rumput

Lembaga masyarakat atau LSM menyediakan sarana yang memperantarai pergerakan masyarakat golongan bawah dengan pemerintah. Golongan masyarakat akar rumput adalah mereka yang tereliminasi dari sistem perpolitikan. LSM dan beberapa aktor dari golongan ini yang sadar untuk turut andil dan aktif di lingkaran yang membangun sebuah kekuatan politik bangsa dan negara juga termasuk bagian dari golongan akar rumput.

6. Media Massa

Anjing penjaga, adalah julukan yang harusnya diberikan untuk media massa. Mereka berperan untuk mengawaji ketidakadilan dan kebusukan yang terjadi di dalam sebuah sistem politik, mereka sebenarnya juga berfungsi sebagai media yang berada untuk membangun sistem yang baik sebagai kekuatan politik dalam masyarakat.

Namun, banyak pula dari anjing-anjing penjaga itu menjadi anjing peliharaan yang jinak terhadap tuan-tuan yang memberikan makanan untuk mereka. Seperti yang terjadi saat ini, berbagai media ada yang saling serang karena mengikuti sebuah koalisi yang berbeda. Tetapi ada juga yang tetap pada fungsinya, yakni anjing penjaga.