Hukum Di Daerah Pedalaman di Indonesia

Hukum di daerah pedalaman, akan menjadi topik bahasan yang cukup menarik pada kesempatan ini. Daerah pedalaman diartikan sebagai daerah terpencil yg terletak jauh dr kota dan kurang berhubungan dng dunia luar. Bisa dikatakan bahwa daerah pedalaman jauh dari akses akses moderen dan merupakan wilayah yang sulit di jamah oleh masyarakat umum. Daerah pedalaman juga termasuk kedalam wilayah terpencil yang sulit diakses dan hanya bisa di akses oleh orang orang tertentu.

Lebih jelas lagi daerah pedalaman dihuni oleh suku atau masyarakat pedalaman yang masih terikat kepada adat, budaya dan tradisi yang kental. Daerah pedalaman merupakan daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab seperti keadaan geografi (kepulauan, pegunungan, daratan, hutan dan rawa), transportasi, sosial dan ekonomi. Suku atau masyarakat pedalaman ini tentu memiliki pola pikir yang jauh berbeda, sebab mereka memiliki pemahaman dan tingkat pendidikan yang relatif rendah.

Bahkan beberapa masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman menolak modernisasi yang siap masuk ke wilayah tersebut. Dalam tatanan kehidupannya masyarakat daerah pedalaman lantas tidak mengenal hukum secara umum. Meskipun seharusnya hukum yang tercantum dalam UUD juga berlaku di wilayah tersebut namun faktanya dalam kehidup sehari hari, hukum yang mereka anut menitik beratkan kepada hukum adat yang diakui dan dipercaya serta telah diterapkan secara turun temurun.

Hukum di daerah pedalaman yang berlaku adalah hukum adat. Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara lainnya seperti Jepang, India, dan Tiongkok. Hukum adat merupakab sebagian dari hukum asli bangsa indonesia yang tentunya memuliki  peraturan hukum yang tidak tertulis yang juga kemudian tumbuh dna berkembang serta dipertahankan kesadarannya di masyarakat. Sebab peraturan-peraturan ini tidak tertulis maka hukum adat bersifat mampu menyesuaikan diri dan elastis.

Adat diartikan sebagai sebuah perbuatan yang lazim diturut  atau dilakukan secara turun temurun sejak zaman dahulu kala berkaitan dengan cara, kebiasaan, wujud gaggasan yang berkaitan dengan kebudayaan yang didalamnya tersapat nilai-nilai budaya , norma serta hukum. Dimana setiap aturan terikat anatar satu sama lain dalam sistem yang kuat dan kokoh. Sehingga secara eksplisit hukum adat kerap disamakan dengan hukum kebiasaan sebab didalamnya terdapat istilah tersebut.

Sebagai sebuah negara yang beragam Indonesia dikenal sebagai negara yang mengedepankan  pluralitas dalam segala bidang termasuk juga bidang hukum. sehingga hukum adat, barat dan agama juga mendapat pengakuan. bagi masyarakat pedalaman hukum adat merupakan hal yang sangat dipegang kuat dan teguh. sebab didalamya terdapat aturan untuk mengelola lingkungan dan ketertiban dengan dasar adat. Meskipun demikian hukum adat yang diakui memiliku batasan-batasan dalam peranananya di masyarakat.

Jauh sebelum mengenal hukum adat masyarakat daerah pedalaman lebih mengenal hukum rimba. Hukum rimba didefinisikan sebagai hukum yang sudah sangat familiar dan dikenal dan dimakanai sebagai hukum yang berlaku bagi mereka yang ingin menang haruslah kuat alam segi dan hal apapun. Definisi kuat yang dimaksud adalah kuat dalam hal dan kondisi apapun dalam upaya mempertahakan kebenaran atas tujuan yang hendak dicapai.

Jika dimaknasi secara sepinta saja maka hukum akan dipandang sebagai cara yang kejam tanpa mempertimbangkan aspek keadilan. Sebab siapaun yang ingin mendapatkan kemenangan maka harus memiliki kekuatan dalam aspek apapun, cara apapun bahakan dihahalkan untuk dipakai meraih kemenangan tadi. Jika hal yang edmikian diterapkan maka pastilah ketidakadilan akan terjadi di aman-mana.[AdSense-B]

Setiap orang akan melakukan tindakan apapun dalam upaya mencapai kemenangan terkebih dalam spek hukum. sehingga banyak yang juga memakai cara cara kejam, seperti tindakna kanibalisme yang tujuannya adalah mencapai kemenganag individu atau kelompok semata. Hal ini sangat bertentangan dengan dasar hukum negara kita yang mengedepankan gotong royong serta rasa kepedulian antar sesama manusia.

Sebenarnya jika kita mau memaknai lebih mendalam dan mengambil dari segi positifnya, maka banyak hal positif yang bisa di ambil dari pengertian hukum rimba itu sendiri yang sesungguhnya dan terjadi di rimba atau hutan. Hukum rimba memiliki arti persainagan antaa siapa yang paling kuatlah yang pasti kan menang. Namun setelah ada kemenangan pihak yang kalah atau hewan yang kalah akan mundur dengan terhormat dan mengakui kemenangan lawannya seperti contoh kejarhatan kemanusiaan, contoh kejahatan kerah putih dan contoh kejahatan korporasi dapat dihindari..

Sebenarnya sifat dari rimba yang seperti inilah yang harusnya dicontoh oleh bangsa indonesia saat ini bukan malah mencerminkan sifat yang sebaliknya, yang kaya dan terpandang berlaku seenang-wenang terhadap orang yang dianggapnya miskin, bahkan bukan hanya mengindikasikan kekerasan, namun pula berlaku menindas orang-orang yang dianggap lebih rendah dari nya.

Itulah tadi, penjabaran mengenai hukum di daerah pedalaman. semoga bermanfaat.