Sedangkan politik praktis jika dijabarkan secara luas adalah segala tindakan politik yang berdampak pada masyarakat dan pemerintah. Hal ini berhubungan dengan perilaku politik. Perilaku politik (Politic Behaviour) sendiri adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik seperti pada macam macam hukum di Indonesia..
Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik dapat dilihat dari prilaku berikut ini :
Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin. “Mengikuti” dan berhak “menjadi” insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau PARPOL, mengikuti ORMAS (Organisasi Masyarakat) atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Ikut serta dalam pesta politik. Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang tidak demokratis atau katakana otoriter.
Mendekati konstelasi politik yang sebentar lagi akan dilaksanakan pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden bertepatan dengan pemilihan Wakil rakyat tentu membuat situsi politik negeri ini sedikit memanas sebagaimana contoh pelanggaran norma sosial. Terlebih lagi dala pesta demokrasi politik praktis selalu dekat dengan perilaku politikus politikus bangsa ini. Padahal Politik praktis sangat berbahaya karena menghalalkan segala cara untuk menjegal taktik dan strategi lawan politik. Artinya bahwa politik praktis menjadi sesuau yang memiliki konotasi negatif dalam ranah perpolitikan.
[AdSense-B]
Politik praktis dianggap sebagai tindakan yang dapat menciderai demokrasi negara kita. Sebab dalam pelaksanaannya poltik praktis dapat mengerahkan segala macam cara demi upaya menjatuhkan atau memperburuk citra lawan politik. Diharpkan dengan hal ini maka akan dpat memberikan pengaruh kepada para pemilih untuk dapat merubah pilhannya sebagaimana dampak positif dan negatif demokrasi.. Sebab jika citra seorang kandidat calon sudah tercoreng maka tentu sudah pasti akan merugikan satu pihak, sebaliknya akan menguntungkan pihak lain.
Salahj satu bentuk politik praktis yang paling umum dipakai adalah dengan mencampuradukan politik dengan isu agama atau lebih akrab dianggap sebagai isu sara. Contoh nyatnya adalah Kasus pilgub DKI belum lama ini misalnya, bagaimana isu dan agama dimainkan untuk mempengaruhi dan mengarahkan opini publik. Di antara contoh konkritnya adalah pemasangan spanduk di banyak tempat yang berisi ancaman tidak akan mengurus jenazah muslim yang memilih pasangan gubernur yang kebetulan non-muslim.
Kasus politisasi agama sebagaimana yang terjadi di DKI ini rentan terjadi di mana saja dan kapan saja. Persoalan ini melibatkan banyak pihak: peserta pemilu yang berambisi untuk menang dengan segala cara, tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang “suka” terseret dalam arus politik untuk memenangkan kontestan politik tertentu, penyelenggara negara yang belum bisa tegas menjalan sistem pemilu yang jurdil, dan masyarakat yang belum tercerahkan dalam persoalan politik (relasi agama dan politik).
[AdSense-C]
Harus diakui bahwa terjadinya politik praktis di Indonesia masih jauh dari berkeadaban. Politik identitas, politik uang, dan politik dinasti, misalnya, masih menghiasi praksis politik tanah air. Praktek-praktek kotor ini dilakukan oleh umat Islam dan partai politik yang mengatasnamakan Islam sekalipun. Agama menjadi komoditas politik yang diperdagangkan untuk kepentingan kekuasaan. Akibatnya, konflik dan peseturuan rentan terjadi, utamanya antar peserta pemilu.
Dalam konteks ini, edukasi politik berkeadaban harus terus digalakkan. Walaupun Indonesia secara formal bukan negara Islam atau khilafah, tetapi sistem demokrasi keindonesiaan memberikan ruang gerak yang cukup bagi perkembangan agama. Terlebih lagi agama menjadi isu yang paling mudah untuk digoreng sebab sebagai negara dengan mayoritas penganut agama islam maka tentu mempengaruhi pemilihj muslim menjadi salah satu strategi politik paling ampuh untuk dapat mendulang suara sebagaimana contoh kasus pelanggaran hak warga negara.
Selain itu, harus diakui kelompok terbesar di Indonesia adalah muslim. Karena itu sewajarnya umat Islam mendapatkan porsi aspirasi politik yang memadahi. Tetapi aspirasi politik yang dimaksud tidak boleh bertentangan dengan prinsip demokrasi, NKRI dan kemajemukan bangsa. Selama ini banyak kelompok yang memanfaatkan demokrasi keindonesiaan untuk tujuan yang melawan hukum.
Itulah tadi, penjabaran singkat mengenai Apa Itu Politik Praktis ? dan korelasinya dengan isu sara. Semoga dapat bermanfaat.
Norma kesopanan adalah kumpulan dari beragai aturan yang diterapkan di dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya menyangkut cara bertingkat laku…
Hukum merupakan seperangkat aturan yang di dalamnya berisi tentang perintah, anjuran, dan juga larangan (termasuk di dalamnya memuat sanksi). Hukum…
Koruptor merupakan seseorang yang melakukan tindakan kejahatan yang besar atau extraordinary crime. Koruptor pada dasarnya merupakan seorang pencuri yang mengambil…
Apa saja norma agama? Sebelum itu Anda harus paham terlebih dahulu apa itu norma agama. Norma agama merupakan salah satu…
Pelanggaran HAM merupakan salah satu bagian dari contoh pelanggaran nilai nilai pancasila. Kita tahu bahwa pancasila merupakan ideologi bangsa dan…
Apa Anda tahu apa saja peristiwa penyimpangan terhadap nilai nilai pancaila? Ketika membahas tentang penyimpangan yang berkaitan dengan pancaila sudah…