14 Negara dengan Militer Terlemah di Dunia

Jika berbicara tentang militer, yang sering dibahas adalah kekuatan suatu negara jika terjadi perang. Selain mengenai strategi militer, kekuatan itu berhubungan erat dengan kepemilikan jumlah personel militer dan juga banyaknya jumlah alutsista yang strategis seperti tank, pesawat tempur bahkan kapal selam.

Namun biasanya perangkat-perangkat militer yang canggih ini biasanya hanya dimiliki oleh negara-negara besar. Lalu bagaimana dengan keadaan militer negara-negara kecil yang luas wilayahnya kadang tak lebih besar dari pulau Bali? Berikut rangkumannya.

1. Vatikan

Sebagai negara terkecil di dunia yang hanya memiliki luas wilayan 0,44 kilimeter persegi, wajar jika negara ini tidak memiliki tentara.  Dulu sebenarnya Vtikan memiliki banyak kelompok militer yang dibentuk untuk melindungi Sri Paus, namun dua pengawal kepausan terakhir yaitu Noble dan Palatine Guard dihapus boleh Paus Paulus VI pada 1970.

Saat ini satu-satunya kelompok yang bisa dianggap sebagai perwujudan militer di Vaitakn adalah Garda Swiss yang bertugas menjamin keamanan Paus. Selain itu ada pula pasukan Gendarmerie, walau juga menjaga kemanan namun ini adalah kelompok sipil yang tugasnya menjaga ketertiban, mengatr lalu lintas, mengawasi perbatasan dan menyelidiki aksi kriminal.

2. Nauru

Nauru adalah bagian dari negara-negara Mikronesia di Pasifik. Menyandang predikat negara pulau terkecil dunia yang memiliki luas wilayah hanya 21 kilometer persegi, praktis membuat negara ini tidak memerlukan pasukan militer. Negara yang memiliki hubungan erat dengan Australia ini mengandalkan kepolisian unutk mengatur ketertiban dan stabilitas dalam negerinya.

3. Liechtenstein

Karena biaya oprasinal militer yang terlalu mahal untuk negara kerajaan kecil yang terletak di antara Swiss dan Austria ini akhirnya menghapus militernya pada 1868, pasca perang Austro-Hongaria. Sama seperti negara kecil lainnya, Liechtenstein megandalkan kepolisian dalam negeri untuk menjaga ketertiban dan ketentraman negaranya.

Berada ditengah-tengah negara besar, Liechtenstein tidak memiliki perjanjijan dengan negara manapun untuk melindungi negaranya di masa perang. Walau ada kabar tenatng pembicaraan perjanjian antara Swiss-Liechtenstein untuk membantu pertahanan Liechtenstein, namun kedua begara tidak membenarkan ataupun menyangkal klaim itu.

4. Marshall Island

Di tahun 1983 ada perjanjian yang mambuat Marshall Island mendapatkan kedaulatannya. Dalam perjanjian itu menyatakan Marshall Island adalah negara yang merdeka namun tetap memiliki asosiasi khusus dengan Amerika Serikat. Yang artinya Amerika Serikat akan menjadi pelindung dan negara ini tidak perlu memiliki militer reguler. Negara ini menggunakan satuan kepolisian untuk menjaga keamanan dan menegakan aturan.

[AdSense-B]

5. Grenada

Sejak diinvasi AS pada 1983, Grenada tak lagi memiliki satuan militer. Kini Grenada hanya mengandalkan satuan kepolisian dan sistem keamanan regional untuk menjaga negara.

Grenada tak memiliki perjanjian resmi dengan negara lain untuk bantuan perlindungan militer. Dengan sistem kemananan regional, Grenada bisa mendapat bantuan dari negara-negara tentangga seperti Antigua dan Barbuda, Barbados, Dominika, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia dan Saint Vincent. Namun negara-negara kecil ini pun tak memiliki pasukan militer yang mempuni sehingga bantuan militer Amerika Serikat pun dibutuhkan.

6. Andorra

Ada hal menarik tentang militer di negara yang terletak diantara Perancis dan Spanyol ini. Pada tahun 1914 meski hanya memiliki 10 personel militer, Andorra menyatakan sikap perang terhadap Jerman. Deklarasi perang itu tidak dianggap serius. Dan walaupun negara ini berpihak pada sekutu, namun Andorra tidak diundang pada perjanjian damai di Versailles, Perancis.

Pemerintah Andorra kemudia resmi membubarkan pasukan militernya dan mengganti dengan pasukan kepolisian di tahun 1931. Pasukan kepolisian ini dilatih untuk menciptakan kedamaian, menjaga ketertiban, hingga membebaskan sandra.

Walau tak memiliki tentara Andorra tidak merasa khawatir karena memiliki perjanjian dengan Perancis dan Spanyol untuk melindungi negaranya. Selain itu NATO juga memiliki komitmen untuk melindungi negeri pegunungan ini.

[AdSense-A]

7. Palau

Palau terletak di sebelah barat Samudra Pasifik. Sebagai negara kecil, Palau hanya mengandalkan satuan kepolisian untuk menjaga stabilitas dan menjamin kemanana warganya. Dan jika terjadi perang Palau akan meminta bantuan untuk membantunya.

Pada 1983, bersama Granada dan negara-negara mikronesia lainnya memiliki perjanjian dengan Amerika Serikat yang membuat mereka mendapatkan jaminan keamanan dari negara adikuasa itu jika suatu saat terlibat dalam perang.

8. Samoa

Samoa juga terletak di Samudra Pasifik sebagai negara kecil dan tidak memiliki kekuatan militer. Karenanya samoa harus menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain agar mendapat perlindungan jika dalam keadaan perang. Seperti negara-negara kecil lain, Samoa hanya mengandalkan kepolisian untuk menjamin kemanan dalam negerinya.

Samoa memiliki perjanjian dengan Selandia Baru pada 1962, yang didalam terdapat kesepakatan Selandia Baru akan memberi bantuan militer jika diperlukan.

9. Kosta Rika

Negara ini opernah memiliki pasukan militer namun Presidennya menghapusnya pada 1 Desmber 1948. Penghapusan militer ini dilakukan setelah terjadi perang saudara yang menewaskan 2000 orang. Penghapusan militer ini ditandai dengan penghancuran markas besar Angkatan Darat Kosta Rika.

Saat ini Kosta Rika hanya mengandalkan pasukan kepolisian namun pada 1947 memliki Perjanjian Bantuan Resiprokal Inter-Amerika. Yang mana dalam operjanjian itu Kosta Rika dapat meminta bantuan 21 negara termasuk Amerika Serikat, Chile, dan Kuba.

10. Kepulauan Salomon

Negara yang terletak di Samudra Pasifik ini menjadi bagian protetorak Inggris pada 1893 dan tidak memiliki kekuatan militer yang signifikan. Pada 1976 negera ini memiliki pemerintahan sendiri namun keamanan tidak stabil hingga 1998 dan pecah konflik etnis 2006. Untuk menyelesaikan masalah ini Kepulauan Salomon mendapat bantuan dari Australia dan Selandia Baru untuk menghadapi para perusuh.

Saat ini Kepulauan Salomon hanya memiliki satuan kepolisian dan mengandalkan bantuan militer dari Australia.

11. Republik Afrika Tengah

Dahulu Afrika Selatan memiliki pasukan militer yang mumpuni untuk mejaga keamanan negara. Namun berbagai macam koflik kemanusiaan dan situasi politik yang labil menggerus kekuatan militer negeri ini, dan membuatnya menjadi sangat lemah.

Saat ini Republik Afrika Tengah hanya memiliki 4,500 personel militer. Alutsista yang dimiliki pun sangat miskin dengan hanya memiliki 4 tank, 2 helikopter, dan tidak memiliki alutsista laut. Meski begitu Republik Afrika Tengah tergolong kuat dibanding negara-negara di atas.

12. Somalia

Negara ini mempunya catatan buruk soal stabilitas keamanan dalam negeri. Sering terjadi konflik yang sanagat seius di antara pemerintah dan pihak oposisi. Hal ini membuat militer Somalia dalam kondisi limbung dan akhirnya melemah karena konflik dalam dalam negeri membuat perpecahan dalam tubuh milter itu sendiri.

Jika saja tidak menghalami perpecahan, militer somalia memiliki kekuatan yang mumpuni sebagai fungsi militer. Dengan memiliki 12.000 tentara aktif dan 140 tank, harusnya Somalia bisa menjaga negaranya tanpa bantuan negara lain.

13. Panama

Negara ini berbatasa dengan Kosta Rika, namun lebih beruntung karena memiliki satuan militer sendiri di dalamnya. Meskipun begitu, perangkat militer yang dimiliki Panama sangat minimal dengan hanya memiliki 12.000 personel, dan 65 kendaraan taktis saja tanpa memiliki tank. Meskipun memiliki beberapa alutsista udara, namun tidak ada satu pun yang dapat dibawa perang.

14. Laos

Di regional Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan militer terkuat, dan tak ada yang mampu mengimbangi kekuatannya. Berbanding terbalik Indonesia, Laos merupakan negara terlemah di kawasan Asia Tenggara. Mereka hanya memiliki 30.000 personel militer, tidak memiliki memiliki pesawat tempur hanya 17 pesawat pengangkut dan 14 helikopter. Di laut, Laos hanya memiliki 52 kapal penjaga.